
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini beredarnya video viral insiden argumen Kapolres Pasar Minggu dengan pengunjung terjadi di depan ruang sidang praperadilan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dalam insiden itu, suasana sempat memanas ketika polisi dan pihak pengadilan membatasi warga yang ingin menyaksikan sidang pembacaan putusan praperadilan Delpedro dan kawan-kawan.
Di mana pengadilan tidak mengizinkan poster-poster yang dibawa warga masuk ke dalam lingkungan pengadilan, sehingga menyebabkan ketegangan antara Kapolres Pasar Minggu dengan pengunjung yang berusaha masuk.
Sidang praperadilan tersebut terkait gugatan Delpedro yang mempertanyakan sah atau tidaknya penetapan status tersangka dalam kasus dugaan penghasutan aksi anarkistis yang berujung kerusuhan demo pada akhir Agustus 2025.
Kapolres Pasar Minggu sebagai bagian dari aparat kepolisian berada di lapangan melakukan pengamanan sidang. Insiden terjadi karena adanya pembatasan akses warga ke lingkungan sidang yang menyebabkan adu argumen.
Dari informasi yang tersedia, video menampilkan ketegangan di pintu ruang sidang karena ketidakbolehan membawa poster ke dalam pengadilan sehingga warga dan petugas berargumentasi, bukan karena alasan lain seperti kekerasan atau hal yang lebih besar.
Kejadian itu berkaitan dengan proses hukum yang tengah berjalan di praperadilan Delpedro, dengan polisi sebagai penjaga ketertiban di lokasi.
Jadi, secara ringkas fakta di balik video viral itu adalah ketegangan antara Kapolres Pasar Minggu dan warga pengunjung yang di mana warga berusaha membawa poster sebagai bentuk dukungan atau protes dalam sidang praperadilan Delpedro di PN Jakarta Selatan, yang dibatasi oleh kepolisian atas aturan pengadilan.